Contoh Jabatan pada Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini beberapa contoh jabatan yang umum tertera dalam struktur organisasi perusahaan beserta dengan tugasnya:

Komisaris adalah pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan dan misinya. Mereka memantau kinerja direksi dan memastikan bahwa perusahaan memenuhi standar hukum dan regulasi yang sudah ditetapkan oleh berbagai stakeholder internal maupun eksternal.

Direktur Utama merupakan pemimpin senior perusahaan yang memimpin dan bertanggung jawab atas keseluruhan operasi perusahaan. Seseorang yang menjabat sebagai Direktur Utama akan membuat kebijakan dan memimpin tim untuk mencapai tujuan perusahaan.

Direktur Keuangan tentunya memiliki tanggung jawab dalam manajemen keuangan perusahaan, termasuk perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan. Finance manager harus memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mencapai visi misi mereka.

Mempermudah Implementasi Strategi

Penjelasan: Struktur organisasi mendukung pelaksanaan strategi perusahaan dengan menyediakan kerangka kerja untuk melaksanakan rencana strategis. Dengan struktur yang terorganisir, perusahaan dapat memastikan bahwa strategi dijalankan secara konsisten di seluruh bagian organisasi.

Contoh: Dalam struktur proyek, manajer proyek bertanggung jawab langsung untuk implementasi strategi proyek, memastikan bahwa semua aspek dari rencana dilaksanakan dengan benar.

Struktur organisasi perusahaan Dharma Jaya

Perumda Dharma Jaya merupakan Badan Usaha MIlik Daerah (BUMD) milik DKI Jakarta yang bergerak di bidang perdagangan dan industri daging. Struktur organisasi Perumda Dharma Jaya dipimpin oleh KPM dan diikuti Dewan Pengawas di bawahnya.

Secara umum, Dharma Jaya terbagi menjadi dua bagian, yaitu Direktur Bisnis dan Direktur Keuangan dan SDM. Masing-masingnya membawahkan sejumlah divisi yang bergerak sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

Circular structure atau struktur melingkar (sirkular)

Sama seperti namanya, struktur melingkar ini memiliki bagan berbentuk lingkaran. Struktur organisasi perusahaan yang ini berbeda dengan struktur lainnya.

Struktur melingkar memiliki karakteristik, yakni struktur masih bergantung pada hierarki. Karyawan dengan posisi atau jabatan lebih tinggi menempati lingkaran dalam, diikuti lapisan lingkaran yang terdiri dari karyawan atau anak buahnya.

Para pemimpin atau eksekutif dalam struktur organisasi sirkular tidak dilihat sebagai orang yang duduk di atas organisasi yang mengirimkan arahan ke bawah rantai komando. Sebaliknya, mereka berada di pusat organisasi, menyebarkan visi mereka ke luar.

Jika struktur organisasi tradisional menunjukkan departemen atau divisi berbeda yang terdiri dari individu dengan peran masing-masing, struktur melingkar menggambarkan semua divisi sebagai bagian dari keseluruhan yang sama.

Kekurangan dari struktur organisasi sirkular adalah dapat mempersulit karyawan untuk mengetahui kepada siapa mereka melapor dan bagaimana mereka dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dengan organisasi.

Sementara kelebihan dari struktur organisasi sirkular adalah sering dianggap alternatif dari hierarki struktur organisasi tradisional yang sifatnya top-down atau pekerjaan merupakan limpahan dari pimpinan diturunkan ke tim dan seterusnya.

Struktur organisasi sirkular justru mengikuti arus keluar dan berkontribusi pada arus informasi yang bebas di seluruh bisnis. Manfaatnya bisa menjaga semua karyawan selaras dengan proses dan tujuan perusahaan dan mendorong karyawan untuk berkolaborasi antardepartemen.

Cara Membuat Struktur Organisasi Kecil yang Efektif

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat struktur organisasi kecil yang efektif, termasuk penjelasan tentang setiap poinnya.

Meningkatkan Efisiensi Operasional

Penjelasan: Struktur organisasi yang jelas memungkinkan setiap anggota tim mengetahui peran dan tanggung jawab mereka, mengurangi duplikasi pekerjaan dan meningkatkan koordinasi. Dengan adanya pembagian tugas yang terorganisir, setiap fungsi atau departemen dapat fokus pada tugas spesifik mereka, mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan waktu.

Contoh: Dalam struktur fungsional, setiap departemen seperti pemasaran, keuangan, dan produksi memiliki tanggung jawab yang terpisah, yang memungkinkan mereka untuk bekerja lebih efisien dan efektif dalam bidang spesialisasi mereka.

Memfasilitasi Pengembangan Karyawan

Penjelasan: Struktur organisasi yang baik menyediakan jalur karier yang jelas bagi karyawan, memungkinkan mereka untuk melihat peluang pengembangan dan kemajuan dalam perusahaan. Ini memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan berkembang dalam peran mereka.

Contoh: Struktur hierarkis memberikan panduan yang jelas tentang jalur karier dari level entry hingga manajemen puncak, memudahkan karyawan merencanakan langkah selanjutnya dalam karier mereka.

Struktur Hierarkis

Penjelasan: Struktur hierarkis adalah pola di mana organisasi memiliki banyak lapisan manajemen dengan jalur pelaporan yang jelas dari bawah ke atas. Struktur ini biasanya berbentuk piramida dengan level manajer di atas dan karyawan di bawahnya.

Cocok untuk: Perusahaan yang membutuhkan struktur formal dengan hierarki yang jelas, seperti perusahaan manufaktur atau organisasi dengan proses operasional yang terdefinisi dengan baik.

Penjelasan: Struktur matriks adalah pola yang menggabungkan elemen struktur fungsional dan proyek. Dalam struktur ini, karyawan melapor ke dua manajer: satu untuk fungsi mereka (seperti pemasaran atau keuangan) dan satu untuk proyek atau tim khusus.

Cocok untuk: Perusahaan yang sering menangani proyek kompleks dan memerlukan koordinasi antara berbagai departemen, seperti perusahaan teknologi atau perusahaan konsultasi.

Struktur organisasi Ultrajaya Milk

Masih dari perusahaan makanan dan minuman, contoh struktur organisasi perusahaan berikutnya adalah PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Pemegang posisi tertinggi perusahaan ini adalah RUPS dan di bawahnya terdapat Dewan Komisaris.

Kemudian di bawahnya lagi terdapat Direksi dan Komite Audit. Lalu, disusul oleh beberapa divisi di bawahnya, seperti Penjualan dan Distribusi, Manufaktur, Engineering, hingga Pemasaran.

Baca Juga: 5 Soft Skill yang Harus Dimiliki Entrepreneur untuk Membangun Bisnis

Rancang Alur Kerja dan Proses

Penjelasan: Mengembangkan alur kerja yang jelas untuk setiap fungsi dan proses bisnis penting untuk memastikan efisiensi. Ini mencakup pembuatan prosedur standar dan penetapan tanggung jawab untuk setiap tahap proses.

Contoh: Untuk proses penjualan, rancang alur kerja dari prospek hingga penutupan transaksi, termasuk tanggung jawab untuk setiap tahap oleh tim penjualan.